Judul: Kesetiaan Mr. X
Penulis: Keigo Higashino
Penerbit: Gramedia
Tebal: 320 halaman
Tahun Terbit: 2016
Ishigami guru SMA biasa. Dengan perawakan nyaris bulat dan
mata sipit, ia tidak bisa dibilang menarik. Tapi, dia merasa tertarik dengan
tetangganya, janda beranak satu bernama Yasuko. Agar dapat melihat Yasuko,
Ishigami selalu membeli bento di tempat wanita itu bekerja. Selama ini begitu
saja, dan Ishigami sudah bahagia.
Suatu ketika, Yasuko kedatangan Togashi, mantan suaminya
yang masih menempelinya demi memperoleh uang. Pindah tempat beberapa kali,
Yasuko dan putrinya, Misato, tetap berhasil ditemukan Togashi. Tak tahan lagi,
terjadilah peristiwa itu.
Dan Ishigami muncul, menawarkan bantuan untuk membebaskan
Yasuko dan Misato dari belitan perkara pembunuhan.
Yasuko pun teringat cerita Sayoko, guru matematika ini
sepertinya tertarik padanya …. Andai tidak mendengar cerita ini sebelumnya,
yasuko pasti akan meragukan nyali Ishigami.—p. 39
Yasuko dan Misato cukup mengikuti instruksi Ishigami. Dan
sejauh ini tampaknya berhasil. Alibi ibu dan anak itu memang meragukan, tapi
mereka juga tidak berubah status dari “tersangka”. Polisi tidak berhasil
menemukan bukti yang bisa membuat mereka ditangkap tapi juga tidak ingin
melepaskan perhatian dari keduanya.
Hingga kemudian muncul Yukawa. Bisa dibilang, Yukawa adalah
teman Ishigami. Keduanya sama-sama genius, tapi beda bidang. Yukawa fisika dan
Ishigami matematika. Keduanya mencintai masing-masing bidang, tapi seperti yang
kita semua tahu: cinta saja sering tidak cukup.
Mereka hanya ingin meneliti kajian kesukaan masing-masing
tanpa perlu direpotkan oleh hal lain. Tapi kenyataannya, keinginan itu
berbenturan dengan berbagai kepentingan dalam kehidupan, dan mereka berusaha
menghadapinya dengan cara sendiri-sendiri.
Terdesak oleh perubahan drastis dalam kehidupannya, Ishigami
memilih menukar semua kemampuan yang seharusnya bisa membawanya menjadi dosen
demi makanan.—p. 97
Yukawa adalah kawan dengan kemampuan berpikir yang sepadan
dengan Ishigami. Tapi, itu juga berarti Yukawa adalah lawan yang berat. Begitu
mengetahui polisi yang bertugas mengungkap pembunuhan Togashi sering berbincang
dengan Yukawa, Ishigashi bisa menerka bahwa soal yang dibuatnya untuk polisi bisa
jadi dipecahkan oleh Yukawa.
Belum lagi, ada kehadiran Kudo yang jelas-jelas terlihat
tertarik dan berhasil menarik perhatian Yusako. Apakah Ishigami merelakan
Yusako dengan laki-laki lain setelah semua yang dia lakukan, atau dia akan
melakukan tindakan lain yang lebih mengejutkan?
Pertanyaan terbesar adalah:
Bagaimana Ishigami memindahkan mayat Togashi dari apartemen
mereka ke pinggir sungai yang berjarak puluhan kilometer?
Tanpa mobil.
Tanpa menarik perhatian banyak orang?
Ketika berhasil mengetahui semuanya, Yukawa hanya berkata,
“Begitu…”,
lalu menundukkan kepala dan terdiam.
Terlalu terkejut untuk berkata-kata. Saya juga.
Ketika sebagai pembaca mengetahui apa yang dilakukan
Ishigami untuk menyingkirkan mayat itu, saya juga ingin berkata seperti Yukawa:
"Anda tidak tahu apa-apa tentang dirinya: betapa dia mencintai
Anda dan tentang kerelaannya mengorbankan seluruh kehidupannya demi Anda."
***
Meski berisi pembunuhan, bagi saya, dasar kisah dalam buku
ini adalah cinta.
Salah satu jenis cinta yang tak terduga.
"Kadang demi menolong seseorang, yang harus kita lakukan hanyalah hadir di
tempat itu."
***
Matematika dan Gunanya dalam Kehidupan Nyata
Semasa sekolah, salah seorang kawan pernah bertanya kepada guru
matematika kami. Kira-kira begini:
“Untuk apa mempelajari rumus-rumus ini, Bu? Toh nggak bisa
digunakan di kehidupan nyata.”
Saya tersentak karena keberaniannya bertanya.
Guru saya tersentak—mungkin karena tak pernah terbayangkan
salah satu muridnya mengajukan pertanyaan seperti itu.
Di buku ini, Ishigami juga mendapatkan pertanyaan serupa:
“Apa sih gunanya hitungan diferensial dan integral?
Buang-buang waktu saja!”—p. 129
“Untuk apa seseorang belajar matematika?”—p. 130
Dan ya, seperti kata Ishigami.
“Sayangnya, sedikit sekali guru yang bersedia menjawab
pertanyaan sederhana itu. Tidak, mungkin justru karena mereka tidak bisa
menjawabnya.”—p. 220
Guru saya tidak menjawab. Entah tidak mau atau tidak bisa.
Tapi di buku ini, Ishigami memberikan jawaban menarik kepada
muridnya.
Kalau penasaran dengan jawaban Ishikawa, temukan dan baca
buku ini. (づ ̄ ³ ̄)づ~♡
Atau, coba ikut giveaway.
***
Saatnya Giveaway… \(◦'▽'◦)/
Akan ada satu buku Kesetiaan Mr. X buat kamu.
Syaratnya:
1. Pastikan kamu berdomisili di Indonesia.
2. Follow
akun twitter saya (nggak harus) dan akun Gramedia.
3. Share link giveaway ini melalui media sosial kalian (nggak harus
twitter) dengan hashtag #MrXBlogTour.
4.
Jawab pertanyaan berikut:
Menurut kalian, untuk apa seseorang belajar rumus-rumus rumit matematika—selain
tambah-kurang-kali-bagi?
5. Tulis nama, link share, alamat email, dan jawaban di
kolom komentar.
6. Jawaban
paling menarik yang terpilih akan jadi pemenang.
7.
Giveaway ini hanya berlangsung 2 hari aja: 24 Agustus 2016-25Agustus 2016. Pengumuman
pemenang serentak pada tanggal 29 Agustus 2016 bersama host
yang lain.
Nah,
semoga beruntung. ( ื▿ ืʃƪ)