Baru-baru ini beredar informasi
seputar buku murah di gudang Gramedia yang berlokasi di Tajem, Yogyakarta.
Sebenarnya, buku murah ini sudah berlangsung selama setahun, lho. Cuma, dulu
harganya memang masih kisaran 5.000-40.000. Dan kondisi gudang ramai, tapi
masih bisa dimaklumi. Lalu tetiba September ini Gramedia benar-benar berniat
mencuci gudang. Jadi, semua buku di dalamnya sebaiknya dikeluarkan.
Kemudian datanglah pengumuman
itu: Semua buku dipukul rata, lima ribu saja.
Besar, sedang, bagus, lecek,
pokoknya yang ada di Gudang silakan pilih dan bawa ke kasir. Dan itu artinya
perjuangan. (҂'̀⌣'́)9
Karena oh karena pesona harga
5.000 per eksemplar memang aduhai, maka mulai berdatanganlah massa yang tak
terduga. Beberapa kawan mulanya bertanya kepastiannya kepada saya. "Itu
beneran apa hoax?"
Well, itu beneran. Dan bahkan yang nggak suka baca pun
bakal tertarik dengan harga segitu.
|
Pengumuman setahun lalu hanya beda di: harga 5.000 s.d. 40.000, tapi gambar sudah tidak saya simpan. |
Kalau kamu salah satu orang
yang berminat datang ke gudang itu, berikut tips dan trik biar hunting buku
kamu di sana sukses.
Langkah-Langkah Memasuki
Gudang Gramedia
1. Parkir
kendaraan
|
Foto diambil pas gudang rame-ramenya. Bahkan gerbang lapis pertama dikerubuti orang-orang. Saya nggak jadi masuk waktu itu, bablas mamam baso. |
Parkiran motor gudang
berlokasi di seberangnya. Pastikan kamu lihat kanan-kiri sebelum menyeberang
dari tempat parkir. Lain hal kalau kamu pakai jasa Gojek atau Taksi.
2. Memasuki
Gerbang lapis pertama (Iya, gerbangnya dua lapis)
|
Ini titik lokasi pameran pertama, di halaman, tempat parkiran motor para pegawai. |
Seperti bisa dilihat di foto,
jam kunjung (emang besuk orang sakit) dibagi menjadi tiga sesi.
Sesi 1: 09.00 – 10.30
Sesi 2: 11.00 – 13.30
Sesi 3: 14.00 – 15.30
Selama berada di antara
gerbang lapis pertama dan kedua, kamu bisa lihat-lihat pengumuman yang
tertempel di pos satpam, atau mengintip kondisi gudang dari dinding pembatas,
atau melihat-lihat sekitar, sukur-sukur berani mengajak berbincang orang-orang,
mana tau dapet gebetan.
3. Memasuki
Gerbang Lapis Kedua
|
Orang-orang pengunjung pertama yang langsung memasuki gerbang lapis pertama dan menunggu di depan gerbang lapis kedua, jam 07. 30. Jam sembilan, bagian sini sudah padat. dan gerbang pertama sudah ditutup. |
Bagi kloter pertama, biasanya
tidak ada nomor antrean. Semua pengunjung sesi pertama, jika tidak terlalu
membludak, akan dipersilakan masuk. Sesi kedua dan ketiga diberikan nomor
antrean. Jika di dalam keluar dua orang, yang berhak masuk dua orang; jika yang
keluar hanya satu orang, yang boleh masuk berikutnya hanya satu orang. Hal ini
demi menghindari kesesakan di dalam gudang.
Perlu diperhatikan, meskipun
kamu datang jam lima pagi dan menggelar tikar di depan gerbang gudang, gerbang
lapis kedua akan tetap dibuka jam sembilan.
4. Start
Hunting
Lokasi di dalam gedung
Gramedia ada tiga titik: luar, lantai satu, dan lantai dua. Sebaiknya, sebelum
masuk pastikan kamu tau hendak menuju ke titik mana. Ingat, waktumu dibatasi.
Dan setelah pertempuran mencari dan membawa buku yang kamu mau masih ada
perjuangan antre yang seakan tiada habisnya~~
|
Di luar |
|
Lantai 2 |
Tips: Bawa kantungmu sendiri.
Beberapa mengambil plastik yang ditemukan dalam perjalanan dari parkiran ke
gudang. Tapi sebaiknya bawa sendiri. Dan jangan cuma satu. Ada juga yang bawa
karung (beneran), dan menurut saya itu efektif.
Untuk diingat:
Sekalap-kalapnya kamu mencari di antara buku-buku yang menggiurkan itu,
usahakan jangan menginjak-injak buku, pleaseee….
5. Saatnya
menghitung hasil Buruan
Sebelum ke kasir, pastikan
kamu melihat kondisi sekitar. Ada jalur khusus untuk partai besar. Kalau
pembelianmu banyak, sebaiknya belanjaanmu disortir dulu oleh tim Gramedia agar
lebih praktis. Nanti, kamu cukup bawa catatan dari petugas dan nggak perlu
menggeret-geret belanjaanmu yang tak hingga itu sepanjang jalan antrean.
|
hop, hop... berkardus-kardus dan berkarung-karung orang beli buku~~~ |
|
Itu tulisannya yang pake kardus: Partai Besar. |
|
Cukup bawa kertas ini ke kasir. |
|
Kalau nggak pake kertas itu, barang-barangmu tetep dipilah-pilah sama kasir, dikelompokkan, yang artinya bikin antrean makin berasa panjang, terutama bagi yang di belakang....
|
|
Kardus yang ikut dibawa antre, dan mulai kosong. Di antara sesaknya antre bayar, di bawah terik mentari~~~ |
Tips: Bawa uang cash.
Selain lebih cepat, ada kasir yang tidak menerima kartu.
6. Bawa
pulang hasil kekalapanmu
Pastikan kamu menerima struk
pembayaran dari kasir. Ada troli yang bisa kamu gunakan untuk membawa
barang-barang besar. Jangan malu bertanya, tapi yang sopan. Kamu jelas lelah,
tapi panitia juga pasti lelah.
|
Antre~~~ |
|
Ada troli yang bisa bantu angkut barang-barangmu sampe gerbang depan. |
Nah, itu dia.
Sekarang, hal-hal yang ketje
dan yang nggak banget yang bisa kamu lakukan selama di gudang.
Ketje kalo kamu…
1. Sarapan,
lalu bawa makanan dan minuman; karena kalau tidak, bisa-bisa kamu pingsan atau
dehidrasi.
2. Antre
yang rapi. Waktu di sana, saya melihat kakek-kakek yang hanya membawa dua buku
untuk dibeli tapi harus antre hampir dua jam. Saya sudah sampaikan saran ke
pihak gudang agar pembeli dikelompokkan berdasar sedikit banyaknya pembeli,
beberapa kawan lain menyarankan agar pembeli yang sudah tua, sedang hamil, atau
difabel diberi jalur sendiri. Semoga disegerakan.
3. Pilih
dan pilah buku. Sebelum ke kasir, banyak pembeli yang ngaso, beristirahat
setelah perjuangan umpek-umpekan di dalem. Sambil istirahat, kamu bisa
pilah-pilah buku yang ternyata terbawa karena nafsu semata. Kembalikan ke
dalam, ya.
Nggak Banget itu kalo kamu…
1. Marah-marah
karena lelah. Hel-low, semua lelah. Saling pengertian aja, lah.
2. Mengusik
kardus hasil buruan orang lain. Di atas, di dekat tangga di titik lantai 2,
biasanya ada kardus. Sekilas, kelihatannya itu masih milik umum, tapi
hati-hati, bisa-bisa itu sudah ada yang punya. Kalau kamu mau pakai teknik
mengamankan belanjaan sebelum hunting lagi, ada baiknya bawa label nama dan
lakban. Beri nama kardus atau plastik bukumu. Jadi jika ada yang mengusik,
jelas niatnya nggak baik. Kalau kamu telanjur melakukannya dan orang yang punya
datang dan marah-marah, berbesar hatilah. Minta maaf, bilang bahwa kamu tidak
tahu itu sudah ada yang punya dan kamu nggak berniat nikung belanjaannya….
Jelaskan bahwa gebetan kawan aja nggak pernah kamu tikung apalagi belanjaan
orang. *ah elah*
3. Menginjak
buku. Walaupun harganya “cuma” lima ribu, buku tetaplah buku. Hargailah.
Mungkin bagimu buku itu tidak berarti, tapi siapa tau itu yang dicari-cari
orang di belakangmu selama ini. Walaupun waktumu dibatasi, sempatkanlah
menyingkirkannya ke pinggir.
4. Menyerobot
antrean. Hari gini masih nyerobot? Seriusan? Capek? Sama…. Semua capek.
Kakek-kakek yang saya ceritain tadi aja berusaha bertahan sekuat tenaga, lho.
Apalagi darah muda seperti kamu, masih berapi-api, kan~~~ *therlalu*
Sekian pantauan saya dari
lokasi. Semoga membantu.
Oh, iya, nggak semua bukunya 5.000, lho. Yang komik 5.000 dapet 2. (˘ ˘з)-♬
Gudang Tajem masih buka sampai 30 September 2016; atau jika bukunya keburu habis, mungkin.
Buka setiap hari, Senin-Minggu, jam 09.00-16.00.
Selamat berburu, buku.
Tetap jaga diri dan situasi
terkondisikan. Jangan sampai gara-gara buku murah membuat kelakuan kita sebagai
manusia jadi murahan.
Salam syahdudududu~~~~
(づ ̄ ³ ̄)づ~♡