Cerpen pertama yang akan saya bahas dari 22 cerpen dalam buku ini adalah “Sidareja, Sebuah Alkisah”. Saya tertarik dengan cerpen ini karena tokoh yang diangkat oleh penulisnya.
Bercerita tentang pertemuan tidak sengaja seorang lelaki dan
wanita dalam Kereta Pasundan dari Surabaya ke Bandung. Seperti umumnya pertemuan
di kereta, si lelaki berusaha mencairkan suasana dengan mengajak si wanita
berbincang-bincang. Pedekate.
Pada sebuah kota yang akan dilewati kereta itu, ada
kerusuhan. Orang-orang menyerang kereta yang lewat. Dan, salah satunya Kereta
Pasundan ini.
Serangan tersebut mengubah masa depan kedua tokoh ini.
Perubahan memilukan. Tenang saja, bukan mati, kok. Lebih menyedihkan dari
kematian. *eh
Apakah orang-orang yang sering mengedepankan emosi pernah
memikirkan kemungkinan seperti yang dialami oleh kedua tokoh ini? Mungkin
tidak. Karena emosi kebanyakan menutup mata dan hati.
Waktu memang telah membagi dirinya sendiri pada setiap manusia. Dan pada dua orang ini, pada si lelaki dan si wanita, waktu dan kereta bersepakat untuk membagikan kenangan.—p.99
Cerpen kedua adalah “Abnormaphobia”. Suatu hari, seorang
wanita datang menemui psikiater, mengadukan bahwa dirinya tidak takut pada apa
pun lagi. Apa pun. Tidak takut pada kecoak atau anjing tetangga yang galak.
Tidak takut ketinggian, dimarahi bos, atau ditilang polisi. Bahkan, wanita itu
tidak takut kesepian. Luar biasa menurut saya yang terakhir ini.
Setelah berbincang-bincang, saran psikolog itu sederhana:
“Saya sarankan, coba Anda menyeberang di Jalan Kaliurang. Anda tahu jalan itu, kan? Itu jalan yang nyaris mustahil dilalui penyeberang jalan karena semua pengendaranya adalah pembalap. Jadi, coba Anda menyeberang di jalan itu.”—p.94
Sayangnya, wanita itu tidak menyimak dengan baik kata-kata
si psikiater. Akibatnya, dia….
Oke, saya tahan sampai di sana karena saya tidak ingin
merusak kebahagiaan kalian ketika membaca sendiri kisah ini.
Cerpen ketiga, “Reruntuhan Musim Dingin” yang menjadi judul
kumcer ini.
Cerpen ini berkisah tentang kepercayaan dan kekuatan seorang
wanita untuk menunggu.
Tidak ada tembok yang lebih kuat dari seorang wanita ketika ia telah percaya. –p. 69
Ya,
kebanyakan, wanita yang sudah berhasil dibuat percaya akan jadi keras kepala.
Bahwa semuanya baik-baik saja. Bahwa kekasihnya mungkin hanya sibuk saja. Bahwa
kekasihnya hanya khilaf. Huft.
Bagi
wanita yang telanjur percaya, ia adalah kekokohan yang tak tertandingi. Bahwa
kelak, kepercayaannya akan membuahkan hasil. Bahwa kekasih yang hanya
mengandalkan janji kelak akan kembali.
Tapi,
bagi yang melihat, akan tampak seperti kalimat selanjutnya.
Tidak ada yang lebih menyedihkan di dunia ini kecuali melihat seorang wanita percaya pada sesuatu yang tidak mungkin.—p.69
Kedua kalimat itu dirangkai berdempetan oleh Sungging
Rangga, sengaja memberi pujian lebih dulu, memaparkan kenyataan kemudian.
Kenyataannya, ketika
kita melihat seseorang yang
tampak sangat percaya pada seseorang yang kita tahu tidak dapat dipercaya,
orang itu memang akan terlihat menyedihkan, bukan?
Barangkali, memang ada tempat-tempat yang lahir dari rahim kenangan. Sehingga setiap kali seorang merasa terikat padanya, ia tak bisa lagi melepasnya.—p.64
Ketika seseorang telah memutuskan pergi, dan kamu tidak
punya cukup keberanian untuk menahannya, maka biarkan saja menjadi kenangan.
Begitulah. Kisah-kisah ini memang kebanyakan tentang cinta,
yang—seperti yang disebut pada kover belakang—tak terduga. Baik tokoh,
pertemuan antartokoh, maupun perpisahan mereka.
***
Sekarang, saatnya membagikan satu buku ini buat kamu yang
beruntung. Akan ada satu orang yang beruntung mendapatkan kumcer ini.
Hidup sejatinya adalah mengenai perputaran perjumpaan dan
perpisahan tanpa henti. Buat satu kalimat tentang perjumpaan atau perpisahan tak terduga yang
pernah kalian alami… dengan menggunakan minimal salah satu dari tiga kata kunci
yang saya italic dari kutipan buku Sungging Raga di atas.
Format Jawaban: Nama, twitter/FB, dan jawaban.
Pastikan kamu berdomisili di NKRI, ya.
Pastikan kamu berdomisili di NKRI, ya.
Syarat lainnya cukup follow Twitter @divapress01 atau like fanspage Penerbit DIVA Press.
Udah, gitu aja.
Yang kalimatnya paling menarik akan mendapatkan satu buku kumcer ini.
Semoga beruntung....
(づ ̄ ³ ̄)づ~♡
Nah, setelah bertapa di bawah Gunung Huaguo *halah*, akhirnya, sudah ditetapkan pemenangnya.
Selamat untuk yang beruntung:
Nama: yunia fatina
Twitter: @yfatina
Kenangan senantiasa tercipta dan hanya akan dikenang saat semuanya kian hampir ke perpisahan.
Silakan kirim alamat kamu ke email: m.saratini@gmail.com atau inbox ke FB: Muhajjah Saratini, ya.
Dan, terima kasih kepada semua yang udah ikutan...
*salaman satu-satu*
Coba lagi keberuntungan kamu di blog-blog ini:
dionyulianto.blogspot.co.id/ (8 – 14 Februari 2016)
ginteguh.tumblr.com/ (15 – 21 Februari 2016)
bibliough.blogspot.co.id/ (22 – 28 Februari 2016)
Wah, keren! Pengin cepat baca! >.<
ReplyDeleteNama: Farikhatun Nisa'
ReplyDeleteTwitter: @Littlepaper93
Jawaban: Perpisahan selalu berujung dengan kenangan, meski terkadang aku masih sulit percaya dengan perpisahan yang jelas-jelas sudah kualami sendiri.
Nama: Wika Agustina
ReplyDeleteTwitter: @agstnwika
Waktulah yang menjadi penyebab segalanya, pertemuan manis denganmu bahkan perpisahan terpahit yang menyisakan kenangan yang sulit dipercaya, hingga kini masih menyelimuti benakku.
Percayalah, bukan berakhirnya waktu, sebab perpisahan adalah mukadimah kenangan.
ReplyDeleteNama: aufa
Twitter: @VickaCher
Nama: Ifa
ReplyDeleteTwitter: @inziati
Jawaban: Saya tidak pernah percaya lamanya waktu memengaruhi eratnya suatu hubungan, karena hanya dalam beberapa menit pertama, saya sudah tahu bersamanya saya akan membuat kenangan.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteNama : Arum Wahyuningtyas
ReplyDeleteTwitter : @nin9ty4z
Ketika perpisahan menjadi kenangan yg tak dapat dilupakan, aku percaya dirimu akan selalu mengingat waktu-waktu kebersamaan kita.
Ray Indra T. Wijaya, Twitter @ray_indra
ReplyDeleteWaktu itu aku percaya bahwa kau adalah takdirku, sampai-sampai aku buat puisi untukmu. Namun, semuanya tinggal kenangan masa lalu. Kau pergi meninggalkanku, karena keegoisanku. Percaya atau tidak? Aku masih mencintaimu.
Nama: Kiki Suarni
ReplyDeleteTwitter: @Kimol12
FB: Kiki Molly's
Waktu tak dapat diulang, tapi kenangan bisa diputar ulang, lagi dan lagi.
Nama asli+akun fb: Fitra Aulianty
ReplyDeleteTwitter: @fira_yoopies
Tentang perpisahan yang tak bisa dicegah oleh waktu, kau bersikeras untuk tetap mengingat kenangan itu, meski nyatanya kau sama sekali tak pernah percaya kenanganmu dan dia dulu adalah kenyataan.
Nama: Josua
ReplyDeleteTwitter: jossuamanurung
Kisah perpisahan dengan kakek rasanya sulit dipercaya waktu dia berbaring dirumah sakit dan menghembuskan napas terakhir kalinya hingga moment itu meninggalkan kenangan dihati.
Nama : Tri
ReplyDeleteTwitter : @tewtri
Kenangan diciptakan supaya kita tau, jika perpisahan itu nyata dan tak ada yang sungguh semu selain waktu.
Ten | @ten_alten
ReplyDeletePerpisahan adalah berakhirnya waktu kebersamaan dalam sebuah perjumpaan, namun aku percaya bahwa perpisahan pun menyisakan cinderamata bernama kenangan yang akan tetap ada hingga memori memaksaku untuk lupa.
nama : yeyen nursyipa
ReplyDeletetwitter : @YeyenNursyipa
bagaimana aku bisa percaya bahwa waktu yang akan mampu memulihkan luka, kala kenangan tentangmu masih saja bercokol dalam jiwa.
Nama: Heru Nur Cahyono
ReplyDeleteTwitter: @HeruNC_
"Mungkin aku harus lebih percaya, bahwa kenangan memang tak baik untuk kesehatan."
Mugi Widodo
ReplyDelete@MW58_
Pertemuan kita di taman Potret adalah perihalnya. Aku --atau kau sendiri-- percaya bahwa waktu adalah media kenangan. Tiada indahnya larik-larik sajakku, tempurung keningmu itu barangkali lebih keras dari batu-batu. Kenangan juga semenanjung batu-batu, yang mengutuk sampah sumpah serapah kesepianku.
kartika Dwi
ReplyDelete@tika dwi _l/ fb: TIkka
jawaban: Waktu adalah lembaran mistis yang membungkus kenangan menjadi sebuah celoteh burung malam. Saat kau terjaga, kau percaya suara itu begitu nyata. Namun ketika kau terbangun dan mengejarnya, mereka melayang entah kemana.
Maka, masihkah kau meminta kepastian kepada waktu, kenangan dan kepercayaan?
Nama: Fina Lanahdiana
ReplyDeleteTwitter: @filadina
Jawaban:
Ketika pertemuan memilih kita, ia menjelma jembatan penghubung antara sebuah tempat menuju tempat lain yang bahkan tidak pernah mencatat dirinya sendiri di dalam daftar panjang rencana-rencana.
FB: Jucky Antik
ReplyDeleteTwitter: @juckyantik
Waktu selalu dimulai dengan angka 0. 082330***. Dari 12 angka itu lah, kehidupan kita dimulai. Kini telah menjadi kenangan lapuk. Tapi aku masih percaya bahwa saat ini aku belum terlambat untuk meyakinkanmu.
Nama: Diniyah Hidayati
ReplyDeleteTw :@dini_elfaaz
Jawaban:
Dan waktulah yang tahu, akhir cerita kita. Entah sekali lagi bersua atau selamanya berpisah.
Nama: Yuni Ananindra
ReplyDeleteTwitter: @yuniananindra
Sebab waktu ternyata tak bisa dipercaya untuk menghapus pertemuan dan perpisahan, aku hanya bisa terus-menerus berpura-pura menjadi perempuan yang mampu untuk tidak peduli.
Nama : Amilah Rahmatunnisa
ReplyDeleteTwitter : @RnMilaa
ikutan kak ainini >< Bismillah
" Kau datang seperti hujan yang penuh dengan kenangan dan kau pergi seperti petir yang menghancurkan semua rasa percaya diriku tentang cinta sejati "
Wish Me Luck ^^
Nama: Eka Fatimah Ade Putri
ReplyDeleteFB: Eka Fatimah Ade Putri
Jawaban:
Kau menjadikanku pemintal waktu, berkubang dalam kenangan saat aku nenemukan telaga di kedalaman matamu
Nama: RIQZA NUR AINI
ReplyDeleteTwitter: @riqzanainiee
Fb: Riqza Ainy
.
.
Hidup sejatinya adalah mengenai perputaran perjumpaan dan perpisahan tanpa henti. Buat satu kalimat tentang perjumpaan atau perpisahan tak terduga yang pernah kalian alami… dengan menggunakan minimal salah satu dari tiga kata kunci yang saya italic dari kutipan buku Sungging Raga di atas.
.
.
Siklus kehidupan adalah dimana ada pertemuan kemudian perpisahan.Ada banyak hal yang pernah aku alami mengenai hal itu.
Kata-kata yang terlahir dari itu...
"Tak masalah jika aku tak bisa memilikimu didunia,tapi cintaku tetap hidup dikeabadian.Kenangan tentangmu tak akan pernah bisa sirna dari kalbuku.Perpisahan yg terjadi tak akan membuat luntur cintaku padamu.Entah 50,100,1000,atau bahkan satu juta tahun lagi jika aku masih hidup,dirimu tetap ada disini,dihatiku.Bisa kujamin itu.Seperti Radha dan Krishna,mereka tak pernah menyatu di dunia.Cinta mereka bersifat spiritual.Akhir dari Radha yang sebenarnya adalah menyatu dengan Krishna (apapun bentuknya) di Vrindavan. Krishna selamanya tidak akan pernah meninggalkan Vrindavan, dan sebagaimana yang dijanjikan oleh Krishna, walaupun secara fisik mereka tidak saling berdekatan, jiwa mereka selalu bersama. Kemanapun Radha pergi akan selalu di ikuti oleh Krishna.Jiwa Radha adalah jiwa Krishna dan Jiwa Krishna juga adalah jiwa Radha.Radha dan Krishna adalah Satu,apapun itu bentuknya.Begitu juga cintaku padamu..."
Ini untukmu..Yudha.
Nama: Arum Damayanti
ReplyDeleteFb: Arum Damayanti
Jawaban: Pertemuan adalah gerbang untuk menuju pintu-pintu kenangan, entah kenangan suka atau duka.
Nama : Whella Nurlela
ReplyDeleteTwitter : @whella_ND
Jawaban dari pertanyaan diatas :
Secuil permohonan kepada Sang Pemilik waktu.
Tak kusangka rencanamu sungguh Indah, kau buat rindu menggelora dalam perpisahan tak terelakan.
Kuminta jangan sesegerakan pertemukanku dengannya, karena kuingin simpan rindu ini dalam dekap yang teramat. agar merasakan cinta yang lebih bingas yang tak seorangpun bisa merampas.
Nama & FB: Lenny
ReplyDeleteTwitter: @Lenny66677291
Namun ku percaya pertemuan tak terduga itu merupakan skenario yang sudah di atur oleh-Nya. Seperti pertemuanku denganmu...
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteNama: yunia fatina
ReplyDeleteTwitter: @yfatina
Kenangan senantiasa tercipta dan hanya akan dikenang saat semuanya kian hampir ke perpisahan.
Yunia Fatina
ReplyDeleteTwitter: @yfatina
perpisahan dengan nenek masih seperti lagu-lagu sendu yang tak ingin kudengarkan sepanjang waktuku.
Yunia Fatina
ReplyDeleteTwitter: @yfatina
perpisahan dengan nenek masih seperti lagu-lagu sendu yang tak ingin kudengarkan sepanjang waktuku.
Nama : Nova Indah Putri Lubis
ReplyDeleteTwitter : @n0v4ip
"percayalah, waktu bisa mengikis rasa cinta!"
Terima kasih ^^
Nama: Afif Rohman
ReplyDeleteTwitter: @_Afif_Rohman
Kita suka menzinai waktu, memaksa detik demi detiknya agar tak melahirkan perpisahan.
Nama : Melody
ReplyDeleteTwitter : @melodystringer91
waktu adalah sebuah satuan
Download Movie HD