Akhirnya... saya mendapat koneksi
ke internet lagi.
setelah beberapa waktu yang lalu
tidak bisa mendapat akses... :'(
Nah, tadinya saya sudah bertekad:
"ah, saya akan mencicil tulisan untuk di blog saya."
tapi..., tekad tinggallah tekad.
Saya bahkan belum bisa menyelesaikan pekerjaan wajib saya, duh.
mari kita lupakan sejenak tentang
kewajiban. Dan menengok salah satu karya Agatha Christie....
Kali ini, saya akan menulis
sinopsis novel Agatha yang berjudul Lord
Edgware Dies (1933)
dalam bahasa Indonesia judulnya
jadi Matinya Lord Edgware
SINOPSIS:
Seorang aktris cantik yang bercerai
dari suaminya, Lord Edgware, bernama Jane Wilkinson. Jane meminta (ehm,
detektif kesayangan saya) Hercule Poirot untuk berbicara kepada suaminya agar
mau menceraikannya. Tetapi yang didapat Poirot adalah pernyataan bahwa ternyata
sang suami sudah lama setuju untuk bercerai.
Pertemuan Poirot, Kapten Hastings,
dan Jane berawal ketika mereka sama-sama sedang menyaksikan pertunjukan teater
oleh seorang artis berbakat yang bernama Carlotta Adams. Artis ini begitu
pandai menirukan berbagai orang lain dan menjadikannya sebagai senjata untuk
pementasan.
Setelah Poirot menemui Edgware pada
malam hari, keesokan paginya, Edgware ditemukan mati karena tertikam di
tengkuknya. Tersangka utama dalam kasus ini tentu adalah Jane, istrinya. Tetapi
ternyata, Jane memiliki alibi yang sangat kuat. Dia didukung oleh sekitar 12
orang terkemuka bahwa mereka sedang makan malam bersama. Tersangka berikutnya
adalah keponakan Lord Edgware yang mewarisi seluruh gelar dan kekayaan Lord
Edgware tersebut. Tersangka yang lain adalah pesaing-pesaing cinta demi
memperebutkan janda cantik itu.
Poirot dan Hastings melakukan
perjalanan pencarian bersama dengan segala keribetannya yang menjerusmuskan
mereka pada asumsi-asumsi yang ternyata keliru. Selama pencarian tersebut, tiga
nyawa sudah melayang. Hingga akhirnya, Poirot mendapat "ilham" dan
berhasil memecahkan kasus tersebut.
Kunci pemecahan kasus ini terletak
pada lima pertanyaan yang diajukan Poirot kepada Hastings, yaitu:
1. Kenapa Lord Edgware mengubah
pendapatnya tentang perceraian?
2. Bagaimana penjelasan mengenai
surat yang ditulis Edgware tapi tidak pernah diterima sang istri?
3. Kenapa wajah Lord Edgware penuh
amarah ketika Poirot dan Hastings selesai bercakap-cakap dengannya?
4. Kenapa ditemukan kaca mata tak
bergagang di tas Carlotta Adams?
5. Kenapa ada orang yang menelepon
Jane di Chiswich (tempat alibi Jane saat pembunuhan terjadi) tetapi segera
menutupnya?
Mengikuti alur jalan yang diambil
oleh detektif berkepala telur ini memang tidak mudah. Terlebih, dalam novel
ini, ternyata detektif ini pun sempat tertipu. Tetapi, seperti novel Agatha
yang lain, setelah mengetahui jalan cerita yang sebenarnya semuanya akan terasa
cocok dan masuk akal. Dan pada beberapa kasus kita akan berkata:
"Seharusnya aku sudah tahu jawabannya. Jelas sekali." Tetapi saya
rasa, tidak dalam novel ini karena jika kita tidak benar-benar memperhatikan detail
di dalamnya, kecil kemungkinan kita dapat menebak pelaku utamanya.
Catatan: Maaf kalo sinopsisnya nggak memuaskan, ahihihi....
Saya juga sudah lupa, siapa pelakunya. Sepertinya, saya akan membaca ulang buku ini lagi..
(tapi, di mana...di mana...di mana... saya bisa mendapatkannya, ya? yang nggak ngeluarin duit dung, kalo toko buku sih nggak usah dibilangin....)
Saya juga sudah lupa, siapa pelakunya. Sepertinya, saya akan membaca ulang buku ini lagi..
(tapi, di mana...di mana...di mana... saya bisa mendapatkannya, ya? yang nggak ngeluarin duit dung, kalo toko buku sih nggak usah dibilangin....)
Begitulah. Saya bingung, nggak bisa nulis setelah gambar-gambar ini. Jadi, saya pamit di sini saja. Semoga setelah ini, tulisan saya masih akan merajalela... :D
btw, postingan yang kemaren rame diliat itu yang mana to? sepertinya yang game ya? (@,@)
Nah, terima kasih sudah mampir.... (^.^)
btw, postingan yang kemaren rame diliat itu yang mana to? sepertinya yang game ya? (@,@)
Nah, terima kasih sudah mampir.... (^.^)
cover terbaru |
cover lama yang masih saya temukan di SMA dan rental buku, kalo di kampus, lupa... |
cover di antara kedua cover yang lain. di kampus saya dulu, hampir semua dengan cover ini. karena tempatnya tinggi, saya tidak bisa melihat dengan leluasa. lehernya capek... :'( |
Sinopsisnya bagus. Saya tengah membaca novel ini namun karena kesibukan saya sbg pengajar maka ketinggalan terus ceritanya alias sepenggal-sepenggal 😀😀
ReplyDelete