Buktinya, Agatha Christie pernah menceritakan kisah demikian dalam salah satu bukunya. Bahkan, yang dibuat Agatha sistem kejahatannya lebih rapi sehingga wajar jika sulit dideteksi. Mungkin, hal ini juga bisa jadi salah satu alasan kenapa kita perlu membaca karya, meskipun cuma sekadar fiksi belaka. ----- Saya nyaris dengan pede akan posting status itu di facebook dengan menampilkan judul buku tersebut. Seingat saya, buku itu berjudul Destination Unknown (Menuju Negeri Antah Berantah). Tapi, demi meyakinkan diri, sebelum posting saya cek ulang. Dan setelah menemukan buku itu, kemudian membaca back cover-nya, kok beda. Kok nggak ada Poirot?
Jadi, bukan buku yang ini? Ingatan saya sudah berkhianat. Ini menyebalkan. Maka, saya mulai menelusur judul2 Agatha dan tetap tidak menemukannya. Saya perna membacanya, itu saya yakin. Hanya saja... nah, kalau tidak ada dalam judul novel tentulah cerpen. Dan kumcer Poirot tidak banyak. Jadi, cepat ketemu. Cerita yang saya maksud adalah: "Geryon dan Binatang2 Gembalaannya" Dalam buku The Labours of Hercules (Tugas-Tugas Hercules).
Baiklah, sekarang saya bisa tidur. Besok..., buku Menuju Antah Berantah harus saya baca.
Postingan ini akan jadi kenangan ketika suatu saat nanti saya baca ulang. Ternyata, saya pernah teringat Agatha Christie jam dua pagi.