Komik ini bercerita tentang tiga anak kembar 3 dari 3 ovum yang berbeda.
Anak pertama: Shunpei Akai; Cenderung anak baek-baek idola cewek-cewek.
Anak Kedua: Kyohei Akai; Anak nakal yang lebih suka nge-band dan nggak
peduli dengan sekolah.
Anak Ketiga: Anko Akai; Satu-satunya cewek dari tiga bersaudara.
Imut, ceria, idola para remaja.
Ketiganya masih kelas SMP ketiga komik ini
dimulai.
Ceritanya tentang cinta segitiga di antara
mereka. Iya, kamu nggak salah baca. Kedua cowok itu mencintai Anko bukan
sebagai cinta saudara. Melainkan cinta yang ingin menjadikan istri.
Beberapa kali baca komik Jepang dengan
cerita inces, saya sempat berpikir jangan-jangan di sana memang lumayan banyak.
Dibanding kisah LGBT, incest ini menurut
saya lebih aneh lagi—mungkin belum terbiasa. Nooo....
Jika mau menilik dari sudut pandang lain,
kisah ini diangkat oleh pembuatnya untuk menyoroti kelabilan perasaan yang
terjadi pada masa remaja, dan tentang pencarian makna cinta oleh anak-anak pada
usia pencarian jati diri.
Perasaan Shunpei dan Kyohei kepada Anko
tercium oleh beberapa orang yang dekat dengan mereka—kecuali Anko. Hal ini
menimbulkan beberapa konflik selain konflik antara kakak beradik yang
memperebutkan adik sendiri.
Karena Anko mau masuk salah satu SMA
unggulan, kedua kakaknya untuk sementara gencatan senjata. Mereka berusaha
berjuang agar bisa terus bersama Anko di SMA.
Yang
paling ajaib unik adalah sikap ayah mereka, Heichi Akai. Orang ini nggak
jelas kerjanya apa. Pokoknya dateng di waktu nggak terduga. Dan responsnya
terhadap perasaan cinta kedua anak laki-lakinya aneh. Orang ini juga punya gaya
bercanda nggak pada tempat dan waktunya, yang bikin Akai bersaudara emosi
tingkat tinggi.
Kualitas gambarnya menurut saya kurang, demikian
juga dengan pembagian plot. Bikin komik ini kurang nyaman dinikmati.
Tapi, ending-nya
lumayan. Ayah mereka memberi nasihat tentang makna “cinta” di hati
anak-anaknya.
No comments:
Post a Comment