Entri Populer

Thursday 12 November 2015

Ulasan Komik Parfait Tic! Karya Nagamu Nanaji



Komik ini sudah lama dan sering saya lihat di rak rental komik saat masih kuliah. Tapi, karena komik detektif dan horor masih banyak, komik ini nggak pernah tersentuh. Lagian, kalo romance saya lebih suka komik yang satu serial selesai atau bahkan yang dalam satu komik ada beberapa kisah.

Seperti sudah bisa diduga, seperti komik remaja umumnya, Parfait Tic! bercerita tentang cinta. Tepatnya, cinta segitiga antara Fuuko Kameyama, Ichi Shinpo, dan Daiya Shinpo. Awalnya, saya biasa aja bacanya. Beberapa adegan ada quote kecenya. Memasuki seri 13, saya mulai tertarik.

"Ada aku, kan?Jangan terus-menerus membawa kepingan dirinya, dong."--Parfait Tic! 13

Ceritanya standar, cewek muka standar biasa yang karena sifatnya yang unik bisa memikat dua cowok keren. Bahkan, Fuuko berhasil mengubah Daiya yang suka maen cewek jadi menahan diri dan Ichi yang cool jadi lebih berekspresi. Keduanya bahkan dengan gagah saling menyatakan persaingan. Ada yang pake cara halus, nggak jarang terang-terangan. 

Ichi yang terang-terangan bilang...


Daiya yang sangat menjaga Fuuko

Tapi kemudian--mungkin pengaruh budaya juga--Fuuko sempat digambarkan berjuang keras seorang diri. Saya melihatnya, seakan-akan... Fuuko berjuang mati-matian sendirian. Dan itu menjengkelkan. 

Seakan, mereka sengaja membuat Fuuko jatuh cinta untuk kemudian ditinggalkan. Aaaarrrghhh.... *malah baper*


Well, kalau kamu pernah jatuh cinta dan ribet sendiri dengan cinta, maka mungkin kamu bisa memahami perasaan tokoh-tokoh di sini. Apalagi, mereka baru kelas satu SMA, masih meraba-raba, bagaimana perasaan mereka sebenarnya. Bahkan mungkin, masih mencerna, apa itu cinta.

Ichi dan Daiya sama-sama suka Fuuko, tapi dengan cara yang berbeda. Umum, sih. Ichi cool, Daiya serampangan. Masing-masing punya daya tarik. Dan, Fuuko ter-pingpong *ah elah istilahnya* di antara keduanya. Tapi, istilah saya nggak terlalu ngaco, soalnya Fuuko ini awalnya suka sama Daiya, terus sama Ichi, terus sama Daiya lagi.

Bagi pembaca, mungkin hal ini terlalu aneh. Tapi, kalau ngikutin kisahnya di komik, Nagamu cukup berhasil mempertahankan kelogisan kisah ini…sampai nomor belasan.

Memasuki tahap Daiya yang masih cemburu juga bahkan hingga mendekati seri 20, saya agak kesel. Tapi tinggal dikit kalo nggak diselesaikan. Saya sungguh berharap akan ada sesuatu yang berbeda di akhir. Tapi, ternyata saya harus kecewa.

Menurut saya, Fuuko tidak digambarkan cukup kuat di akhir. *mau nulis lanjutannya, nanti spoiler*
Ya, setidaknya, cita-cita Fuuko menjadi hair stylist itu menurut saya salah satu daya tarik. Seharusnya fokus ke situ. *lalu gagal romance*

Karakter tokoh yang labil mungkin wajar, karena mereka semua amsih SMA. Tapi, Daiya dan Ichi yang sempet digambarkan keren kok malah ngeselin? Kesannya, mereka melarikan diri. Hish, kesel. Dan saya baru sadar, kalo gambar yang sering saya pake dulu untuk ditambahin kata-kata, karena bagus adegannya, diambil dari komik ini. Dan gambar di komik ini memang bagus. 

ini salah satu gambar yang ternyata dari komik Parfait Tic!

Dalam komik ini juga ada kesan bahwa melakukan sex saat masih sekolah sudah lumayan dianggap biasa bagi remaja di Jepang sana. Sayang sekali. -_-"




3 comments:

  1. https://www.tokopedia.com/ilhambook/parfait-tic-13

    ReplyDelete
  2. Aku juga jadi tertarik pas baca volume 13, sama kaya kamu aku gak suka romance, buktinya sekarang baru baca, padahal ini komik hadiah dari temen ygudah dari beberapa tahun lalu dikasihnya hahahaha...

    Aku juga merasa kalau logis daiya yg berakhir sama fuuko, aku rada berpengalaman sama pairing shounen nih (ngaku2 hehehe).

    Kalau ada yg bilang ending pairingnya terkesan dipaksakan, aku rasa mereka yg harus baca dengan benar, karena dari awal emang ada irama daiya suka sama fuuko, tapi daiya-nya aja yg gak nyadar(waktu daiya minjem punggung fuuko untuk nyender)..

    Dan juga mereka harus baca volume 13 dengan mendalam, karna si penulis selalu bikin daiya mengatakan kata2 yg mendalam, terus bukannya jika kau cinta seseorang maka kamu bakal ngelakuin apa saja supaya dia tertawa, itulah yg aku liat ke daiya... Mungkin juga ichi sekali waktu bikin fuuko ketawa tapi kata2 yg dia sampaikan ke fuuko kurang mendalam, makanya fuuko sendiri juga jengkel pas ichi mengatakan kalimat perbandingan ia ke iorin (lebih sakit melihat mu menangis dari pada iorin)

    ReplyDelete

Pages